Harmony Clean Flat Responsive WordPress Blog Theme

Laki-laki Jatuh Cinta Lebih Cepat Dibanding Perempuan

6:02 PM ILMPI Wilayah 2 0 Comments Category :

Oleh Eni Dwiarwati, Universitas Indonesia

            Di sekitar kita, seringkali perempuan dianggap lebih mudah jatuh cinta dibanding laki-laki. Ciri perempuan yang khas dengan perasaan yang lembut menjadikan perempuan dianggap selalu menggunakan perasaan dalam setiap keadaan, termasuk dalam hal berhadapan dengan lawan jenis. Contoh kasus pada penelitian seorang psikolog, Marissa Horrison, menunjukkan bahwa laki-laki jatuh cinta tiga kali lebih cepat dibanding perempuan. Siapakah yang sebenarnya jatuh cinta terlebih dahulu ketika seorang laki-laki dan perempuan merasakan cinta?
            Jatuh cinta diartikan sebagai timbulnya keinginan yang kuat untuk menjadi dekat, memiliki hubungan romantis dengan orang tertentu, yang merupakan transisi dari tidak jatuh cinta untuk jatuh cinta (Aron, Aron, Paris, Tucker, & Rodriguez, 1989). Setiap orang bisa merasakan jatuh cinta namun kecepatan laki-laki dan perempuan dalam merasakan jatuh cinta tersebut memiliki perbedaan. Penelitian yang dilakukan oleh Marissa A. Harrison dan Jennifer C. Shortall (2011) menunjukkan bahwa laki-laki lebih cepat jatuh cinta. Kecepatan laki-laki dalam jatuh cinta dipengaruhi oleh sex drive yang dimilikinya. Laki-laki memiliki sexual desire yang lebih tinggi dibanding perempuan sehingga lebih cepat jatuh cinta (Buss dalam Shortall, 2011: 3). Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa laki-laki menyadari dirinya sedang jatuh cinta dalam beberapa minggu sedangkan perempuan menyadarinya lebih lama dibanding laki-laki.
            Penjelasan selanjutnya didasarkan pada penelitian oleh Galperin dan Haselton (2010) menunjukkan bahwa laki-laki lebih sering mengalami jatuh cinta pada pandangan pertama dibanding dengan perempuan. Hal tersebut dapat terjadi karena laki-laki memiliki tingkat percaya diri tinggi terhadap penampilan fisiknya. Laki-laki cenderung merasa dirinya menarik dihadapan para perempuan (Galperin & Haselton, 2010). Overestimate yang dimiliki laki-laki menjadikan dirinya beranggapan bahwa perempuan akan dengan mudah mencintainya juga. Dengan kata lain, laki-laki merasa dirinya cukup menarik untuk mudah dicintai oleh perempuan yang berada di sekitarnya sehingga laki-laki akan merasakan jatuh cinta dengan cepat pada perempuan.
            Faktor ketiga yang menjadikan alasan bahwa laki-laki jatuh cinta lebih cepat dibanding perempuan ialah karena laki-laki memiliki inisiatif untuk memulai sebuah hubungan. Hal tersebut dibuktikan dengan sebuah penelitian bahwa laki-laki akan mengungkapkan perasaannya lebih dulu dibanding perempuan (Owen dalam Shortall, 2011: 3). Dengan mengutarakan perasaannya tersebut, laki-laki berharap bahwa mereka dapat memulai sebuah hubungan dengan orang yang dicintainya. Harapan tersebut membawa laki-laki untuk lebih mudah dan cepat jatuh cinta kepada lawan jenis yang menarik baginya.
            Selain ketiga penjelasan di atas mengenai pernyataan-pernyataan yang menunjukkan bahwa laki-laki jatuh cinta lebih cepat dibanding perempuan, ada juga pernyataan lain yang dapat mendukung pernyataan di atas di lihat dari sudut pandang perempuan. Dalam sebuah penelitian dikatakan bahwa perempuan lebih skeptis terhadap komitmen laki-laki sehingga perempuan tidak mudah untuk jatuh cinta (Galperin & Haselton, 2010). Skeptis terhadap komitmen laki-laki tersebut menjadikan perempuan lebih selektif dan berhati-hati dalam jatuh cinta. Selain itu, perempuan memiliki pengalaman emosional yang lebih kuat dibanding laki-laki (Collignon et al. 2010). Faktor tersebut menjadikan perempuan lebih sulit untuk jatuh cinta dibanding laki-laki karena sulit terlupakannya pengalaman emosional yang pernah dialami sebelumnya terkait dengan jatuh cinta. Sehingga, perempuan akan lebih lambat untuk jatuh cinta dan laki-laki lebih cepat jatuh cinta.
            Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa laki-laki memiliki sexual desire yang lebih tinggi, overestimate terhadap penampilan fisiknya, inisiatif untuk memulai sebuah hubungan, dan tingkat ketertarikan terhadap penampilan fisik lawan jenis yang lebih besar dibanding perempuan. Beberapa faktor tersebut yang menjadikan perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam hal cepat lambatnya mengalami jatuh cinta. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketika laki-laki dan perempuan sedang merasakan cinta, laki-laki akan merasakan jatuh cinta tersebut lebih dahulu dibanding perempuan atau dengan kata lain, laki-laki jatuh cinta lebih cepat dibanding perempuan.

Referensi
Aron, A., Aron, E., Paris, M., Tucker, P., Rodriguez, G. (1989). Falling in love: A review of          the literature. Paper presented at the Iowa Conference on Personal Relationship. Iowa     City, IA.         
Collignon, O. Girard, S., Gosselin, F., Saint-Amour, D. Lepore, F., & Lassonde, M. (2010).          Women process multisensory emotion expression more efficiently than men.             Neuropsychologia, 48, 220-240.
Galperin, A., & Haselton, M. (2010). Predictors of How Often and When People Fall in Love. Evolutionary Psychology Journal, 8:1, 5-28.
Marissa A. Harrison & Jennifer C. Shortall (2011): Women and Men in Love: Who Really Feels It and Says It First?, The Journal of Social Psychology, 151:6, 727-736


RELATED POSTS

0 comments